Abstrak |
: |
Pedagang pasar termasuk ke dalam pekerja informal dengan persentase terbanyak kedua sebesar 3,31 juta orang. Tujuan penelitian ini adalah menghitung Ability To Pay dan Willingness To Pay pedagang pasar Bulu terhadap iuran BPJS Kesehatan di era pandemi.
Jenis penelitian deskriptif melalui metode kuantitatif, terdapat 96 responden pedagang Pasar Bulu yang terdaftar pada segmen PBPU. Subjek ditentukan menggunakan Systematic Random Sampling. Variabel dependen adalah pendapatan dan untuk variabel independen adalah variabel jenis pengeluaran yang dikategorikan menjadi variabel jenis pengeluaran pangan, pangan non esensial, serta non pangan. Besaran riil Ability To Pay (ATP) iuran BPJS Kesehatan rumah tangga pedagang pasar dihitung menggunakan formula ATP dari pemodelan regresi linier berganda dengan program R-Commander. Willingness To Pay (WTP) menggunakan Contingent Valuation Methods (CVM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per bulan rumah tangga responden sebagian besar tergolong sedang yang berada pada interval ? Rp 2.067.295,- s.d ? Rp 5.168.237,-. Rata-rata total pengeluaran Ruta responden yaitu Rp 3.668.339,-. Jenis pengeluaran terbesar yaitu ada pada pengeluaran non pangan dengan rata-rata total pengeluaran yaitu Rp 1.756.523,-. Besaran riil Ability To Pay (ATP) pedagang Pasar Bulu mempunyai nilai rata-rata yaitu Rp 84.792,- per orang tiap bulan. Sebagian besar responden (88,5%) mampu membayar iuran BPJS Kesehatan. Terdapat 11 responden tidak mampu untuk membayar iuran BPJS Kesehatan. Perhitungan rata-rata estimasi Willingness To Pay (WTP) yang didapat sebesar Rp 26.411,-.
Saran peneliti bagi pihak BPJS Kesehatan untuk berkolaborasi dengan UPTD pasar Kota Semarang dalam sosialisasi program BPJS Kesehatan agar meningkatkan pengetahuan serta kesadaran pedagang akan pentingnya jaminan kesehatan. |